Cepat Tepat dan Akurat




Thursday, May 4, 2023

Rapat Paripurna HUT Ke-80 Kabupaten Musirawas Berlangsung Khidmat

paripurna Hut ke 80

Musirawas,portalwacanaonline-Rapat Paripurna Istimewa Dalam Rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Musi Rawas ke 80 yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan,Rabu (3/5/2023) berlangsung khidmat.


Rapat dipimpin langsung Ketua DPRD Musirawas, Azandri didampingi Bupati Musirawas HJ Ratna Machmud dan Wakil Bupati Hj Suwarti, Wakil Ketua DPRD l, Waka ll, serta dihadiri para Anggota DPRD Kabupaten Mura,Forkopimda, Ketua TP-PKK Kabupaten Mura, Para Asisten, Staf Ahli, Para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Mura dan Kades se-Kabupaten Mura sertatamu undangan.


Dalam sambutannya, Bupati Mura Hj. Ratna Machmud menyampaikan ucapan terima kasih kepada DPRD Kabupaten Mura dan seluruh pihak yang terkait atas terselenggara acara ini. Bupati juga mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Gubernur Sumsel H.Herman Deru di Kabupaten Mura.


Bupati menjelaskan beberapa prestasi yang telah diraih oleh Pemkab Mura selama kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Mura, diantaranya Opini Kualitas tertinggi dalam kategori Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman Republik Indonesia, Penghargaan Top 9 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) bidang kesehatan tingkat Provinsi Sumatera Selatan.


Peningkatan nilai implementasi SAKIP dalam predikat "BB" (sangat baik) dari Kemepan & RB. Penghargaan Satyalencana Aditya Karya Mahatva Yodha dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Penghargaan Opini WTP lima kali berturut-turut atas laporan keuangan pemerintah daerah dari BPK.


Selanjutnya, Penghargaan dari Komisi Aparatur Sipil Negara dalamanugerah meritokrasi tahun 2022 atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas menerapkan sistem merit. Penghargaan sebagai Kepala Daerah Perempuan Inspiratif tahun 2022 dari Media Grup.


Penghargaan Desa Tematik Bersih Narkoba (Dewita Bersinar) dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Penghargaan Kabupaten Layak Anak dalam kategori Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.


Selain prestasi yang telah diraih, Bupati juga menjelaskan sembilan program prioritas pembangunan, yaitu pendidikan gratis, fasilitas seragam sekolah gratis, kesehatan gratis, pengembangan pondok esantren,pendirian rumah tahfidz Al-Quran, peningkatan infrastruktur terutama jalan, revitalisasi pertanian dalam rangka mendukung gerakan sumsel mandiri pangan dengan mengadakan alat berat untuk pembukaan lahanpertanian, dan bantuan amal kematian.


"Dalam kurun waktu dua tahun ini, seluruh program prioritas telah terlaksana, sehingga program yang merupakan janji politik saya, telah seluruhnya dapat saya realisasikan, Insha Allah dalam sisa masa jabatan saya, program tersebut akan saya tingkatkan volumenya," katanya.


Gubernur Sumsel, H. Herman Deru menyampaikan rasa bangga karena dapat hadir pada Peringatan HUT Ke-80 Kabupaten Musi Rawas sekaligus bangga bisa meresmikan satu bangunan yang sangat ikonik yakni untuk layanan kesehatan berupa RSUD Kabupaten Mura dengan nama Pangeran M Amin.


"Mudah-mudahan Musi Rawas akan terus menjadi kebanggan bukan hanya di Silampari, tapi untuk masyarakat Sumatera Selatan,"katanya.

 

Sejarah Singkat

Musirawas adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki 14 Kemacamatan, 13 Kelurahan dan 186 Desa. Awalnya, Musirawas beribu kota di Lubuklinggau. Setelah Pemekaran tahun 2005, Musirawas menjadi Kabupaten beribu kota Muara Beliti.

Kabupaten Musirawas dengan luas wilayah 6.357,17 KM2 memiliki topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Keadaan tanah di Kabupaten Musi Rawas secara umum cocok untuk perkebunan.

Awalnya Kabupaten Musi Rawas termasuk dalam wilayah keresidenan Palembang (1825-1966). Hal ini diawali oleh jatuhnya Kesultanan Palembang dan perlawanan Benteng Jati serta Enam Pasirah dari Pasemah Lebar ke tangan pemerintah Belanda.

Sejak Saat itu Belanda mengadakan ekspansi dan penyusunan pemerintahan terhadap daerah ulu Palembang yang berhasil dikuasainya. Sistim yang dipakai adalah Dekonsentrasi.

Kemudian Keresidenan Palembang dibagi atas wilayah binaan (Afdeling), yaitu:
Afdeling Banyu Asin en Kubustreken, ibu kotanya Palembang. Afdeling Palembangsche Beneden Landen, ibu kotanya Baturaja. Afdeling Palembangsche Boven Landen, ibu kotanya Lahat.

Selanjutnya
Afdeling Palembangsche Boven Landen dibagi dalam beberapa Onder Afdeling (Oafd): Oafd Lematang Ulu, ibu kotanya Lahat. Oafd Tanah Pasemah, ibu kotanya Bandar. Oafd Lematang Ilir, ibu kotanya Muara Enim. Oafd Tebing Tinggi Empat Lawang, ibu kotanya Tebing Tinggi. Oafd Musi Ulu, ibu kotanya Muara Beliti.
Oafd Rawas ibu kotanya Surulangun Rawas.

Setiap Afdeling dikepalai oleh Asistent Residen yang membawahai Onder Afdeling yang dikepalai Controleur (Kontrolir). Setiap Onder Afdeling juga membawahi Onder Distric dengan Demang sebagai pimpinannya. Musi Rawas berada pada Afdeling Palembangsche Boven Landen.

Pada Tahun 1907, Onder Distric Muara Beliti dan Muara Kelingi diintegrasikan kedalam satu Onder Afdeling yakni Onder Afdeling Musi Ulu.

Tahun 1933, jaringan kereta api Palembang-Lahat-Lubuk Linggau (dibuat antara tahun 1928-1933) dibuka pemerintah Belanda. Hal ini menyebabkan dipindahkan Ibu Kota Oafd Musi Ulu, Muara Beliti ke Lubuk Linggau, yang menjadi cikal bakal ibu kota Kabupaten Musi Rawas.

Tanggal 17-2-1942, kota Lubuk Linggau diduduki Jepang dan Kepala Oafd Musi Ulu Controleur De Mey serta Aspirant Controleur Ten Kate menyerahkan jabatannya kepada Jepang pada tanggal 20 April 1943.

Jepang mengadakan perubahan instansi dan jabatan ke dalam bahasa Jepang. Perubahan inilah yang menjadi titik tolak Hari Jadi Kabupaten Musi Rawas.

Perubahan Nama tersebut antara lain Onder Afdeling Musi Ulu diganti dengan Nama Musi Kami Gun dipimpin Gunce (Guntuyo). Sedangkan Oafd Rawas diganti menjadi Rawas Gun. (advertorial)

Share:

Comments



Blog Archive