Namun, proses kehamilan ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang beragam. Ada wanita yang dengan cepat bisa hamil, namun ada juga yang memerlukan waktu dan usaha yang lebih untuk mencapainya.
Jika saat ini Anda sedang berusaha untuk hamil atau sedang menjalani program hamil (promil), simak cara yang penting untuk Anda ketahui berikut ini agar Anda bisa cepat hamil
Ketika berbicara tentang kesuburan dan kehamilan, setiap wanita memiliki perjalanan yang berbeda-beda. Sebagian besar pasangan akan mengalami kehamilan dalam waktu satu tahun jika mereka secara rutin berhubungan seksual dan tidak menggunakan metode kontrasepsi.
Namun, peluang untuk hamil cenderung menurun seiring bertambahnya usia wanita. Selain itu, ada juga banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi peluang pasangan untuk hamil, seperti:
Wanita yang berada di rentang usia 30-40 tahun memiliki peluang hamil yang lebih rendah.
Kesehatan secara umum
Kondisi kesehatan yang memengaruhi kesuburan, seperti penyakit atau kondisi medis tertentu. Kesehatan reproduksi: Infeksi, penyumbatan saluran tuba, endometriosis, atau jumlah sperma yang rendah dapat mempengaruhi kesuburan.
Gangguan hormonal
Gangguan endokrin seperti Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), masalah tiroid, atau gangguan kelenjar hipofisis. Gangguan fisik: Obesitas, anoreksia nervosa, atau olahraga berlebihan dapat memengaruhi kesuburan.
Menopause
Menopause secara alami akan menghentikan kesuburan.Siklus menstruasi tidak teratur: Jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, sulit untuk menghitung waktu ovulasi dan menentukan waktu terbaik untuk berhubungan seks.
Berbagai Cara untuk Cepat Hamil
Proses kehamilan tidak hanya bergantung pada hubungan seksual semata. Ada beberapa cara atau program yang dapat meningkatkan peluang kehamilan Anda, antara lain:
Memahami siklus menstruasi
Penting bagi pasangan yang ingin hamil untuk memahami siklus menstruasi dengan baik. Siklus menstruasi dimulai pada hari pertama menstruasi dan berakhir sehari sebelum menstruasi berikutnya dimulai.
Panjang siklus menstruasi bisa berkisar antara 21-35 hari atau lebih. Ovulasi biasanya terjadi sekitar 12-14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Dengan memahami waktu ovulasi, Anda dapat mengenali tanda-tanda ovulasi, seperti perubahan lendir serviks menjadi tipis dan licin. Mengetahui waktu ovulasi akan membantu Anda merencanhubbungan seksual pada waktu yang tepat.
Berhubungan seksual secara teratur
Disarankan bagi pasangan untuk berhubungan seksual secara teratur. Aturlah waktu hubungan seksual dengan sistematis. Ketahui juga waktu subur istri Anda. Karena peluang sperma untuk membuahi sel telur sangat terbatas, waktu terbaik untuk berhubungan seks adalah 3-5 hari sebelum ovulasi dan pada hari ovulasi itu sendiri.
Dokter mungkin akan menyarankan hubungan seksual setiap hari mulai dari minggu sebelum ovulasi atau setelah menstruasi berakhir. Sebaiknya berhubungan seks 2-3 kali dalam seminggu. Jika pria memiliki jumlah sperma yang normal, berhubungan seks setiap hari dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Menjaga berat badan yang ideal
Kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan secara signifikan dapat mengganggu ovulasi normal. Penurunan berat badan yang drastis dapat mengubah kadar hormon dan menyebabkan infertilitas.
Obesitas juga dapat meningkatkan risiko keguguran, diabetes gestasional, preeklamsia, bayi lahir besar, atau cacat lahir tertentu. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan yang sehat.
Selain itu, perlu diingat bahwa menggunakan pakaian ketat dapat mempengaruhi jumlah sperma pada pria. Sebuah penelitian dalam jurnal Human Reproduction menunjukkan bahwa asupan kedelai dapat mengurangi konsentrasi sperma.
Pemeriksaan dengan dokter dan suplemen kesuburan
Lakukan pemeriksaan dengan dokter untuk mengevaluasi kesuburan Anda dan pasangan. Dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen atau vitamin tambahan untuk meningkatkan kesuburan, seperti asam folat.
Asam folat penting untuk melindungi bayi dari cacat lahir, dan konsumsinya sebaiknya dimulai sejak awal kehamilan. Jika Anda memiliki masalah medis yang mendasari, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat untuk memfasilitasi kehamilan yang aman.
Menghentikan kontrasepsi
Jika Anda menggunakan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan, sebaiknya berhenti menggunakannya sebelum merencanakan kehamilan. Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, pil mini, suntik KB, atau IUD, perlu waktu beberapa bulan bagi tubuh untuk pulih sebelum kehamilan dapat terjadi. Misalnya, suntik KB harus dihentikan 9 bulan sebelum memulai program hamil.
Kelola stres dengan baik
Jaga keseimbangan emosi Anda. Hindari pikiran-pikiran yang membuat Anda depresi atau stres. Meskipun stres tidak secara langsung menghambat kehamilan, mengurangi stres dapat memberikan dampak positif pada kesuburan Anda.
Anda bisa mencoba teknik relaksasi seperti akupunktur atau berolahraga secara teratur untuk mengurangi stres. Hindari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan stres, seperti minum alkohol.
Gaya hidup sehat
Cara terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan adalah dengan menjalani gaya hidup sehat secara keseluruhan. Ini tidak hanya membantu dalam program kehamilan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan secara umum.
Konsumsilah makanan sehat dan seimbang serta rutin berolahraga. Hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol, karena dapat memengaruhi kesuburan Anda. Selain itu, penting juga untuk mencegah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan infertilitas, seperti gonore. Pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup, terutama jika Anda bekerja pada malam hari atau shift malam.
Jika Anda telah mencoba hamil selama satu tahun tanpa hasil yang optimal, segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan perencanaan kehamilan yang tepat.
Dengan mengikuti cara-cara di atas dan menjalani gaya hidup yang sehat, Anda dapat meningkatkan peluang kehamilan Anda. Ingatlah bahwa setiap pasangan memiliki perjalanan kehamilan yang unik, dan hasilnya mungkin berbeda-beda untuk setiap individu.
Tetaplah sabar, terbuka, dan berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan panduan dan dukungan yang tepat selama perjalanan kehamilan Anda.(*)
