MUSI RAWAS,PWO–Pasca kejadian perampokan motor seorang guru di Selangit pada Hari Guru Nasional (HGN) kemarin, Camat Selangit, Kapolsek STL Ulu Terawas, Danramil, Kepala Desa dan Tokoh masyarakat setempat mengadakan rapat di kantor Camat Selangit, Kabupaten Musi Rawas, Rabu (29/11/2023).
Dalam rapat tersebut, Camat Selangit Misbahudin Lubis meminta agar para guru tetap mengajar seperti biasa, jangan sampai proses belajar mengajar terganggu karena trauma.
"Bila takut untuk pergi mengajar, para guru silahkan mampir ke kantor Camat dan meminta pertolongan kepada pihak kecamatan,"ujar Misbahudin Lubis
“Kami (Kecamatan-red) siap melayani dan mengantar ke tujuan, supaya kedepan jangan sampai terjadi lagi tindak kriminal seperti perampokan yang terjadi pada guru kemarin, “tegasnya.
Kapolsek STL Ulu Terawas Aiptu Farizal melalui Kanit Reskrim Polsek STL Ulu Terawas, Ipda Sinambela menuturkan, saat kejadian pihaknya langsung bergerak dan melakukan patroli, kemudian mengecek dan melakukan olah TKP.
"Saat ini pihak kepolisian sudah mengantongi nama-nama yang diduga pelaku, namun pihaknya masih mengumpulkan alat bukti,"ujarnya
Senada, Danramil melalui Babinsa, Yudo juga menyampaikan agar pihak Polsek STL Ulu Terawas bersama Danramil untuk melalukan patroli secara rutin seperti sebelumnya.
Selain itu, ia juga meminta agar seluru kades bersama-sama untuk menjaga keamanan di Kecamatan Selangit.
Kepsek SMPN Taba Renah, Matap, berharap agar pelaku bisa segera di tangkap. Selain itu ia juga memberi apresiasi kepada Camat yang merespon cepat kejadian ini.
“Kami memberi apresiasi setinggi-tingginya kapada Camat dan Kapolsek STL Ulu Terawas telah merespon cepat musibah yang di alami guru kemarin.
Dia berharap kedepannya aparat dan pemerintah dapat meningkatkan keamanan diwilayah hukum Kecamatan Selangit.
Seperti diketahui, kejadian yang dialami Sri dan Eva, guru yang mengajar di SMP Negeri Taba Renah, motornya dibegal bertepatan pada Hari Guru Nasional (HGN) pada (25/11/2023), di Desa Taba Renah, Kecamatan Selangit Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Saat itu, Eva dan Sri hendak mengikuti upacara dalam rangka memperingati HGN di sekolah tempat mereka mengabdi di SMP Negeri Taba Renah.
Saat kejadian korban Sri dan Eva mengendarai Sepeda Motor Yamaha NMAX dari arah Lubuklinggau melewati Kelurahan Selangit.
Sampai di tengah perjalanan, antara Kelurahan Selangit dengan Desa Taba Tengah yang agak jauh dari pemukiman, tepatnya didekat kebun nanas milik warga, dua guru tersebut dihadang tiga orang yang tidak dikenal dengan menggunakan kayu yang sudah disiapkan mereka untuk melakukan kejahatan.
Dalam keadaan cemas, kedua guru tersebut terjatuh, hingga menyebabkan luka lecet di bagian tangan, dan harus kehilangan sepeda motornya.(rls)