Portal Wacana Online-Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan kecanduan scrolling smartphone tertinggi di dunia, menurut laporan bertajuk 'State of Mobile 2023' oleh firma riset data data.ai.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Indonesia memiliki jumlah pengguna perangkat mobile terbanyak, seperti smartphone dan tablet, yang menghabiskan waktu lebih dari lima jam menggunakan perangkat tersebut. Dilaporkan bahwa masyarakat Indonesia menghabiskan rata-rata 5,7 jam per hari di jaringan seluler sepanjang tahun 2022.
Angka tersebut mengalami peningkatan tajam dibandingkan dengan rata-rata penggunaan smartphone harian pada tahun 2021 yang mencapai 5,4 jam. Berkat hal tersebut, Indonesia menempati posisi teratas di dunia sebagai negara paling 'kecanduan smartphone'.
Dikabarkan, tingkat kecanduan smartphone di Indonesia melonjak sejak masa pandemi di tahun 2020. Laporan data.ai menunjukkan penggunaan smartphone di Indonesia pertama kali mencapai lima jam per hari, padahal pada tahun 2019, penduduk Indonesia menggunakan smartphone hanya 3,9 jam per hari. hari, yaitu 1,1 jam lebih sedikit.
Indonesia bukan satu-satunya negara yang penggunaan perangkat selulernya melebihi lima jam setiap hari pada tahun 2022. Brasil, Arab Saudi, Singapura, dan Korea Selatan juga termasuk dalam kategori ini.
Tahun lalu, sebuah studi yang dilakukan McGill University di Kanada mencatat lebih dari 20 negara yang penduduknya kecanduan smartphone. Indonesia tidak masuk dalam daftar itu.
Menurut GizChina, penelitian tersebut meneliti penggunaan ponsel pintar di antara hampir 35.000 orang di 24 negara di seluruh dunia dari tahun 2014 hingga 2020. Hasilnya menunjukkan bahwa penduduk Tiongkok menduduki peringkat pertama dalam kecanduan ponsel.
Sementara itu, Arab Saudi menempati posisi kedua dengan pengguna smartphone sekira 21 orang. Merk smartphone yang populer di Tanah Air adalah Apple, Huawei, dan Samsung.Hanya satu negara Asia Tenggara yang masuk dalam daftar tersebut, yaitu Malaysia di posisi ketiga. Negara ini telah mengalami peningkatan yang tinggi dalam adopsi ponsel pintar, dengan mayoritas pengguna memilih ponsel Android, khususnya Samsung dan Huawei. Apple juga memiliki basis pengguna yang baik di wilayah tersebut.(*)
