Musirawas-PWO, Dari 11 Desa dan Satu Kelurahan dalam Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan, 9 Desa dan satu Kelurahan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Melaporkan dugaan perbedaan hasil pleno DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan) ke Bawaslu Musirawas.
PPS yang melaporkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Muara Beliti Ke Bawaslu itu yaitu, PPS Kelurahan Pasar Muara Beliti, PPS Desa Muara Beliti Baru, PPS Desa Pedang, PPS Tanah Periuk, PPS Air Satan, PPS Ketuan Jaya, PPS Satan Indah Jaya, PPS Bumi Agung, PPS Mana Resmi dan PPS Air Lesing.
PPS 9 Desa dan 1 Kelurahan melaporkan adanya dugaan pelanggaran Pemilu, terutama pelanggaran data Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan tanpa konfirmasi ke PPS.
Dalam Surat Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Musirawas Nomor 053/PP.01,01/K.SS.06/05/2023, disebutkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Peanggaran Pemilihan Umum, Bawaslu Kabupaten Musirawas mengundang Sdr Sastera untuk memberikan klarifikasi sebagai saksi atas laporan dugaan Pelanggaran Pemilu yang telah diregister dengan Nomor 003/REG/LP/PL/Kab/06.10/V/2023 yang dilakukan terlapor 1 a.n. Samsul Bahri Ketua PPK Muara Beliti, terlapor 2 a.n. Anggun Meyrani Anggota PPK Muara Beliti dan terlapor 3 a.n Dedi Suryadi Anggota PPK Muara Beliti.
Sementara itu, Sastera yang dihubungi via saluran Telp dinomor 082173426XXX membenarkan hal tersebut diatas.
"Benar, saya hari ini, Kamis (25/5/2023) sekira jam 13,00 WIB sudah dimintai keterangan sebagai saksi oleh Bawaslu atas laporan dugaan pelanggaran Pemilu,"ujarnya.
Dijelaskan Sastera, Besok (Jumat/26/5/2023) Bawaslu Kabupaten Musi Rawas mengundang KPU Musirawas Devisi Perencanaan, Data dan Informasi untuk memberikan klarifikasi sebagai pihak terkait perihal Perubahan Data Pleno DPSHP tingkat Kecamatan Muara Beliti.(icha)
